A.
PENTINGNYA
PERENCAAN DALAM PENDIDIKAN
Pada
perkembangan pendidikan modern yang berorientasi untuk membantu merealisasikan
masyarakat baru yang beradab, maka perencanaan semestinya harus mengacu kepada
karakteristik sebagai berikut; mempunyai pandangan jangka pendek yang berlaku
hanya pada anggaran berikutnya (tahunan), fragmentatif; yakni bagian-bagian
direncanakan sendiri-sendiri atau terpisah, tidak terintegrasi, dalam arti
bahwa lembaga itu direncanakan tanpa memperlihatkan kebutuhan dan keinginan masyarakat
serta ekonomi pada umumnya dan tidak dinamis; yakni model pendidikan yang
statis dalam satu tahun.
Berangkat dari
realitas bahwa kurang lebih 25 tahun (1945-1970) system pendidikan sangat
dipengaruhi oleh adanya perubahan ilmu pengetahuan, teknologi, social, ekonomi
dan politik. Akibatnya perkembangan tersebut memberikan tekanan yang sangat
berat dalam masalah pendidikan, terutama dalam masalah perencanaan. Pengelola
lembaga dituntut harus memikirkan tenaga kerja, melakukan seleksi dalam
penerimaan siswa baru yang sangat bijaksana, fasilitas yang memadai,
mempersiapkan lulusan yang sesuai dengan pola kehidupan kemasyarakatan yang
berkembang.
Oleh karena itulah maka perencanaan dipandang
sangat penting bagi suatu lembaga pendidikan ;
- Dengan adanya perencanaan diharapkan suatu kegiatan dapat tumbuh dan terarah, karena pelaksana kegiatan memiliki pedoman yang jelas untuk tercapainya suatu tujuan.
- Dapat melakukan perkiraan, terhadap hal-hal dalam masa pelaksanaan yang dilalui, yang mencakup potensi-potensi dan prospek-prospek perkembangan, hambatan-hambatan dan resiko-resiko yang mungkin diahadapi, sehingga ketidakpastian dapat dibatasi sedini mungkin.
- Dapat memberikan kesempatan untuk memilih berbagai alternative tentang cara yang terbaik untuk memilih kombinasi cara yang terbaik.
- Dapat menentukan skala prioritas dan memilih urutan-urutan dari pertimbangan tingkat kepentinganya, sasaran maupun kegiatan usahanya.
- Dengan adanya perencanaan, maka akan ada suatu alat ukur atau standar untuk mengadakan pengawasan atau evaluasi kinerja usaha yang dilakukan.
B.
TAHAP-TAHAP
PERENCAAN DALAM PENDIDIKAN
1.
Pengumpulan dan pengolahan data, perkembangan
pendidikan pada masa sekarang sangat perlu diketahui dan dipahami secara jelas
oleh perencana pendidikan karena gambaran keadaan itu akan dijadikan dasar
untuk penyusunan perencanaan pendidikan. Langkah pertama mengidentifikasi jenis
data yang diperlukan.
2.
Jenis data yang dikumpulkan berkenaan
dengan sistem pendidikan, baik data kuantitatif, data sarana dan prasarana ,
keadaan penduduk, geografi dan lapangan kerja.
3.
Diagnosis, data yang sudah terkumpul harus
dianalisis dan didiagnosis. Menganalisis data merupakan proses untuk
menghasilkan suatu informasi. Mendiagnosis keadaan pendidikan dapat dilakukan
melalui penelitian dengan jalan meninjau segala usaha dan hasil pendidikan,
termasuk mengkaji rencana yang sudah disusun tetapi belum dilaksanakan. Dalam
mendiagnosis keadaan pendidikan dipergunakan kriteria-kriteria seperti
relevansi, efektifitas dan efesiensi.
4.
Perumusan kebijakan, merupakan suatu pembatasan
gerak tentang apa-apa yang akan dijadikan keputusan oleh orang lain. Suatu
kebijakan di bidang pendidikan dirumuskan secara melembaga oleh pemerintah
dengan melibatkan instansi-instansi terkait. Biasanya kebijakan pendidikan sudah
dituangkan dalam repelita. Para perencana pendidikan tetap memegang peranan
penting terutama dalam memberikan nasehat teknis dalam perumusan kebijakan.
5.
Perkiraan kebutuhan masa depan, perencanaan
pendidikan harus mampu memperkirakan kebutuhan masa depan, sehingga rencana
yang lengkap dapat disusun.
6.
Perhitungan biaya, menghitung untuk semua
kebutuhan yang sudah diidentifukasikan di masa datang. Perhitungan biaya
dilakukan dengan menggunakan satuan biaya atau standardisasi harga yang berlaku
untuk setiap kelompok kebutuhan dengan memperhatikan fluktuasi harga.
7.
Penetapan sasaran, para perencana pendidikan
meneliti sasaran-sasaran pendidikan untuk masa yang akan datang. Dari sasaran
itu ditetapkanlah dana untuk masing-masing tingkatan sekolah.
8.
Perumusan rencana, perencanaan yang disusun
pada dasarnya ditujukan untuk, mnyajikan serangkaian rancangan keputusan untuk
disetujui dan menyediakan pola secara matang.
9.
Perincian rencana, rencana yang telah
dirumuskan dilakukan dengan cara, yaitu penyusunan program dan identifikasi
serta perumusan proyek. Penusunan program adalah membagi-bagikan rencana
kedalam kelompok kegiatan. Setiap kegiatan dalam kelompok ini harus saling
menunjang, dan meuju tujuan yang sama.
10.
Implementasi rencana, fase ini sudah sampai
pada pelaksanaan rencana yang disusun. Implementasi ini mulai dilakukan apabila
masing-amasing proyek yang diusulkan sudah disahkan. Oleh karena itu kerangka
organisasi untuk berbagai proyek dikembangkan berdasarkan biaya tahunan. Disamping
itu dikembangkan rencana operasionalnya sepefrti pendelegasian wewenang,
penugasan tanggungjawab, pengadaan mekanisme umpan balik dan pengawasannya.
11.
Evaluasi rencana, dapat dikatakan sebagai
kegiatan akhir dari proses perencanaan sebelum revisi dilakukan. Penilaian
berkaitan dengan kemajuan/perkembangan dan penemuan penyimpangan-penyimpangan
dalam pelaksanaan suatu rencana. Penilaian yang dilakukan juga bermanfaat untuk
melihat rangkaian kegiatan dalam proses perencanaan.
12.
Revisi rencana, dilakukan berdasarkan hasil
evaluasi rencana. Revisi bertujuan untuk memperbaiki, melengkapi atau
menyempurnakan rencana yang akan datang berdasarkan pengalaman masa lalu
(rencana yang sudah dilaksanakan)
C.
ANALISIS SWOT SMP NEGERI 2 WATAMPONE DALAM BENTUK TABLE MATRIKS
IFAS
EFAS
|
STRENGTHS (S)
· Motivasi guru dan siswa
· Fasilitas
perpustakaandan laboratorium
· Hubungan yang baik antara guru dengan
guru ataupun guru dengan siswa
· Pendekatan, metode mengajar guru yang
bervariasi
· Pembiyaan
|
WEAKNESSES (W)
· Rekrutmen guru dan
staff
· Keadaan Guru
· Penerimaan siswa
Baru/pindahan
· Jamsostek
· Gedung Sekolah
|
OPPORTUNITY (O)
· Dukungan pemerintah daerah dalam
melengkapi sarana dan prasarana
· Kesesuaian sarana dan prasarana
sekolah dengan tuntutan potensi daerah dan per-kembangan IPTEK serta IMTAQ
· Tuntutan
masyarakat terhadap lulusan yang berkualitas
· Sponsor/perusahaan/yayasan
· Dukungan orang tua tinggi
|
STRATEGI SO
· Terus memotivasi guru dan siswa dalam
KBM dengan Dukungan pemerintah dalam melengkapi sarana prasarana
· Terus melanjutkan hubungan baik
guru dan siswa di iringi dengan IMTAQ dan IPTEK .
· Terus melakukan pendekatan dan metode
mengajar yang bervariasi dan berinovasi dalam mengajar agar terus akan
menghasilkan lulusan yang berkualitas.
|
STRATEGI WO
· Diharapkan kepada pemerintah
untuk tidak hanya memperhatikan sarana dan prasarana tetapi pengadaan tenaga
pengajar yang Mumpuni juga.
· Adanya kemampuan orang tua siswa
untuk pembiyaaan sekolah yang lumayan mahal dapat dijadikan donatur dalam hal
perbaikan perbaikan gedung sekolah
|
THREATS (T)
· Lembaga pendidikan sejenis
· Lingkungan sosial sekolah
· Pusat Berbagai kegiatan
· Persaingan masuk SMP negeri
· Kemajuan Teknologi Komputer dan Informatika
|
STRATEGI ST
· Selalu berusaha dan
bekerja keras untuk menjadi yang terbaik di segala bidang baik itu guru,
siswa dalam rangka persaingan dengan sekolah lain.
· Terus berkreatifitas dan
berinovasi dalam KBM .
|
STRATEGI WT
· Menerima tenaga guru dengan fair
melalu tes masuk jika ingin bersaing dengan dunia luar, baik segi TIK,
lulusan dan ekstrakurikuler, skarean kualitas guru adalah cerminan kualitas
Siswa.
|
D.
SARAN-SARAN DARI ANALISIS SWOT DIATAS :
a)
Terus
memotivasi guru dan siswa dalam KBM dengan Dukungan pemerintah dalam melengkapi
sarana prasarana di sekolah.
b)
Terus
melanjutkan hubungan baik guru dan siswa di iringi dengan Iptek dan Imtaq .
c)
Terus
melakukan pendekatan dan metode mengajar yang bervariasi dan berinovasi dalam
mengajar agar terus akan menghasilkan lulusan yang berkualitas
d)
Diharapkan
kepada pemerintah untuk tidak hanya memperhatikan sarana dan prasarana tetapi
pengadaan tenaga pengajar yang Mumpuni juga.
e)
Adanya
kemampuan orang tua siswa untuk pembiyaaan sekolah yang lumayan mahal dapat
dijadikan donatur dalam hal perbaikan
f)
Selalu
berusaha dan bekerja keras untuk menjadi yang terbaik di segala bidang baik itu
guru, siswa dalam rangka persaingan dengan sekolah lain.
g)
Sebaiknya
kekuatan yang ada di lembaga pendidikan di gunakan untuk meminimalisir
kelemahan yang ada di lembaga tersebut.
h)
Sebaiknya
ancaman yang ada di lembaga pendidikan dapat di hilangkan untuk memudahkan
dalam pencapaian tujuan.
E.
MANFAAT ANALISIS SWOT TERHADAP LEMBAGA
PENDIDIKAN
·
Menganalisis
kondisi diri dan lingkungan pribadi
· Menganalisis kondisi internal lembaga dan
lingkungan eksternal lembaga
·
Menganalisis
kondisi internal perusahaan dan lingkungan eksternal Perusahaan
·
Mengetahui
sejauh mana diri kita di dalam lingkungan kita
·
Mengetahui
posisi sebuah lembaga diantara lembaga-lembaga lain
· Mengetahui
kemampuan sebuah perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dihadapkan dengan para
pesaingnya
· Sebagai
umpanbalik dalam mempertajam rumusan misi, dasar perumusan tujuan yang rasional
dan menjadi acuan dalam menyusun strategi
· Sencana kegiatan
dilakukan dengan menganalisis lingkungan
Internal dan Eksternal. Kemudian dilanjutkan dengan tahap perumusan tujuan,
sasaran yang rasional,penyusunan strategi, program dan kegiatan yang tepat
dilakukan.
· Untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang
yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.
· Jika digunakan dgn benar, analisis SWOT akan membantu kita untuk melihat
sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini.